Kelompok bersenjata di Nigeria total telah menculik kurang lebih 100 orang, termasuk perempuan dan anak-anak dalam dua pekan di negara anggota Kaduna. Aparat kepolisian dan para saksi mata mengutarakan perihal penculikan ini terhadap Senin, 18 Maret 2024.
Aksi penculikan massal ini dilakukan oleh geng kriminal bersenjata yang menuntut duit tebusan. Penculikan massal seperti ini hampir menjadi perihal yang biasa di Nigeria, khususnya di wilayah utara di mana otoritas keluar tak bisa menghentikan mereka.
Juru berbicara Kepolisian Kaduna Mansur Hassan mengkonfirmasi perihal penculikan ini yang persisnya berjalan di Desa Kajuru Station terhadap Minggu malam, 17 Maret 2024. Namun tidak disebutkan tentu berapa tentu kuantitas orang yang diculik geng bersenjata tersebut. Hassan menyebut sejumlah aparat keamanan telah dikerahkan untuk menyelamatkan warga desa. Sedangkan Tanko Wada Sarkin, Kepala Desa, menyatakan tersedia 87 orang yang diculik.
“Kami sejauh ini telah mencatat tersedia lima sandera yang berhasil pulang ke rumah sebab melarikan diri melalui semak belukar. Kejadian penculikan ini telah yang kelima kali yang dilakukan oleh para bandit,” kata Wada Sarkin. Saksi mata menceritakan anggota geng bersenjata yang laki-laki seluruh itu, memakai seragam sama tentara. Mereka tiba di desa tanpa terdeteksi sebab mereka memarkir sepeda https://www.fletcheroflondon.com/ motornya jauh dari desa.
Sumber tersebut menyebutkan hingga berita ini diterbitkan, serangan itu mereda dan bagian geng mulai mundur. Tidak paham apakah pertempuran sudah berakhir terhadap malam itu atau apakah geng-geng tersebut cuma berkumpul kembali. Sumber tersebut menyebutkan bahwa angka awal memperlihatkan kurang lebih selusin bagian geng Haiti terbunuh, meskipun ia memperingatkan bahwa angka tersebut belum semuanya terkonfirmasi. Belum tersedia korban polisi yang dilaporkan.
Gempa bumi besar terhadap 2010 menghancurkan lebih dari satu besar kompleks tersebut, supaya lebih dari satu besar tidak bisa digunakan serupa sekali. Namun, tempat ini selamanya menjadi simbol penting pemerintahan federal Haiti dan dijaga sepanjang waktu. Aruwa Ya’u, tidak benar satu korban penculikan yang berhasil kabur, menceritakan dia ditangkap oleh para penculik bersenjata, tapi dibebaskan sebab Ya’u terseok-seok kala berjalan efek kondisi kesehatannya yang buruk. Ya’u telah mendapat perawatan kesehatan di sebuah klinik negeri.
Kelompok penculik diketahui memaksa para sandera mereka untuk masuk ke dalam semak belukar yang dalam. Para korban penculikan disandera sepanjang berbulan-bulan sembari menunggu duit tebusan dibayar. Daniel Shamang, warga setempat, menyatakan mereka belum mendengar kabar apa pun dari komplotan penculik atau sandera. Penculikan di sekolah-sekolah di Nigeria pertama kali dilakukan oleh group radikal Boko Haram terhadap 10 tahun silam. Ketika itu, mereka menculik kurang lebih 200 murid dari sebuah sekolah di Chibok, negara anggota Borno, Nigeria.
Sebelumnya terhadap Maret 2024, sebuah geng kriminal bersenjata menculik 286 murid dan staf sekolah dari sebuah instansi pendidikan di Kuriga, negara anggota Kaduna, Nigeria. Lalu terhadap 12 Maret 2024, group bersenjata ulang menculik 61 orang di Desa Buda. Sedangkan di Dogon Noma, desa lain di wilayah Kajuru, menculik kurang lebih 16 orang dari rumah mereka melalui sebuah penyerangan terhadap Sabtu malam, 16 Maret 2024.